Jumat, 30 Mei 2008

Untuk Hati, mimpi dan harapanku…………..

Dulu….. ketika kuterjatuh, akupun takut untuk bermimpi kembali. Meski orang bilang gantungkan mimpimu setinggi langit, aku begitu takut untuk melangkah kembali. Hingga pada akhirnya aku menyadari bahwa antara impian, harapan dan kenyataan tak selamanya sejalan. Aku begitu senang merangkai impian, bahkan ketika aku menjadi nenek-nenek kelak. Aku begitu ingin terbang tinggi, tanpa takut akan terjatuh. Aku begitu ingin berlari, berlari mengejar mimpi dengan segenggam kekuatanku tanpa takut akan salah tujuan. Tapi sekali lagi aku sadar, bahwa aku tak sehebat itu. Seperti pohon yang semakin tinggi, angin yang menerpanya juga semakin kencang. Seperti lautan yang semakin lepas ombaknya juga semakin besar. Dan kini…. aku hanya akan berjalan pelan, menikmati perjalanan menggapai impianku. Aku berjalan pelan bukan berarti aku kalah. Karena buat apa aku berlari jika aku akan salah tujuan dan buat apa aku terbang jika tempatku bukan diawan. mei 2008

Matahari muncul disiang hari
Ketika kita bersama teman-teman
Tapi, bintang muncul dimalam hari
Disaat kita sedang kesepian
Kalau siang, bintang itu juga akan selalu ada
Meski dibelahan bumi yang lain
Karena….
Yang tidak kelihatan bukan berarti tidak ada